Kamis, 26 Agustus 2021

Pahami Tipe-Jenis Bahaya K3


Setiap lingkungan kerja mempunyai resiko bahaya K3 masing-masing, baik berkaitan keselamatan atau kesehatan. Berikut pembahasan detil mengenai beragam tipe bahaya K3 berdasar sebagian pakar berkaitan.


Tiap tempat dan aktivitas kerja memiliki resiko tipe bahaya K3 semasing.


Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu pahami sejak dari awalnya resiko apa yang kemungkinan terjadi hingga bisa membuat peraturan maksimal untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan serta keselamatan karyawan atau orang yang lain ada di dalam lingkungan itu.

Memakai apd lengkap sangat penting jika bekerja di luar ruangan, jual sepatu safety bisa menjadi pertimbangan untuk melengkap apd anda.

Pemahaman Bahaya K3

Menurut OHSAS 18001:2007, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ialah semua keadaan dan factor yang dapat punya pengaruh pada keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau seseorang (penyuplai, kontraktor, tamu, dan pengunjung) pada tempat kerja.


Oleh karenanya, implikasi K3—termasuk ada pakar K3 pada tempat kerja—merupakan salah satunya usaha untuk menahan berlangsungnya bahaya K3 hingga masih tetap jamin hak karyawan untuk mendapatkan pelindungan untuk keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang termaktub dalam UU Ketenagakerjaan.


Adapun masih menurut OHSAS 18001:2007, bahaya atau hazard K3 sebagai sumber, keadaan atau kegiatan, yang mempunyai potensi memunculkan cidera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit karena kerja (PAK).


Pengertian ini juga tidak berbeda jauh seperti yang diartikan bahaya dalam ISO 45001, yaitu sumber yang bisa mengakibatkan cidera dan penyakit karena kerja.


Tipe-Jenis Bahaya K3 Menurut Beberapa Pakar

Pahami-Jenis-Jenis-Bahaya-K3

Tipe-Jenis Bahaya K3 Menurut Beberapa Pakar

Kenyataannya, ada banyak tipe bahaya K3. Setiap pakar atau organisasi K3 juga mempunyai pengklasifikasian tipe bahaya K3 masing-masing sebagai berikut.


Tipe Bahaya K3 Menurut Soehatman Ramli

Menurut Soehatman Ramli (2010), tipe bahaya K3 bisa digolongkan ke lima kelompok: bahaya fisik, bahaya biologi, bahaya kimiawi, bahaya mekanis, dan bahaya listrik.


Bahaya Fisik

Tipe bahaya K3 ini sebagai tipe bahaya yang dari beberapa faktor fisik, yaitu factor yang memiliki sifat fisika seperti keributan, getaran, cuaca, gelombang micro, cahaya ultra violet, dan medan magnet.


Bahaya Biologis

Bahaya biologis ialah bahaya yang dari beberapa unsur biologi seperti flora dan fauna yang berada di lingkungan kerja atau dari kegiatan kerja. Tipe bahaya ini wajar dijumpai di industri yang beroperasi di sektor makanan, farmasi, pertanian, pertambangan, dan minyak dan gas bumi.


Bahaya Kimiawi

Tipe bahaya yang termasuk dalam barisan bahaya kimiawi ialah semua keadaan atau kegiatan yang dari beberapa bahan yang dibuat sepanjang proses produksi.


Bahan itu terserak ke sekitar lingkungan karena langkah kerja yang keliru, ada kerusakan atau kebocoran instalasi atau perlengkapan yang digunakan pada proses kerja. Imbas lingkungan yang terkontaminasi itu juga bisa memunculkan masalah lokal atau terstruktur.


Contoh-contoh imbas karena bahaya kimiawi diantaranya:


keracunan bahan kimia yang memiliki sifat beracun alias toxic;

kebakaran sampai ledakan;

pencemaran dan pencemaran lingkungan; dan

iritasi seperti oleh cuka air accu, asam keras, dan lain-lain.

Bahaya Mekanis

Tipe bahaya K3 ini datang dari perlengkapan teknisi (terhitung beberapa benda yang bergerak memakai style teknisi, baik yang digerakkan dengan manual atau memakai pendorong).


Ini karena kegiatan yang diakibatkan dari sisi yang bergerak dalam mesin itu, seperti pergerakan menggunting, menjepit, tekan, menimpa, mengebor, dan sebagainya.


Tentu saja, beberapa gerakan itu bisa memunculkan resiko cidera seperti tergesek, terjepit, terpenggal, tersayat, terkelupas, dan sebagainya.


Bahaya Listrik

Nyaris tidak ada tempat kerja yang tidak memakai listrik, baik dari sisi tersedianya jaringan listrik atau beberapa alat yang memakai energi listrik. Energi listrik sendiri bisa memunculkan beragam resiko beresiko seperti jalinan singkat (korslet), kebakaran, dan sengatan listrik.


Adapun timbulnya bahaya listrik bisa muncul karena kurangnya perawatan jaringan atau perlengkapan listrik, instalasi servis listrik, dan lain-lain.


Tipe Bahaya K3 Menurut Wijanarko

Pahami-Jenis-Jenis-Bahaya-K3

Tipe Bahaya K3 Menurut Wijanarko

Menurut Wijanarko (2017), tipe bahaya K3 pada dasarnya digolongkan ke dua kelompok: bahaya keselamatan kerja (safety hazard) dan bahaya kesehatan kerja (health hazard).


Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard)

Bahaya keselamatan kerja ialah semua tipe bahaya yang bisa memunculkan berlangsungnya kecelakaan dan mengakibatkan cedera sampai kematian atau kerusakan asset perusahaan.


Adapun beberapa hal yang terhitung dalam bahaya keselamatan kerja diantaranya seperti berikut.


Bahaya teknisi (bahaya yang diakibatkan dari (pemakaian) mesin atau alat kerja teknisi, seperti terpenggal, terjepit, tersayat dan lain-lain.

Bahaya elektrik (bahaya yang diakibatkan dan perlengkapan yang mempunyai arus listrik).

Bahaya kebakaran (bahaya yang diakibatkan dari intisari kimia yang memiliki karakter gampang terbakar).

Bahaya kebakaran (bahaya yang diakibatkan dari intisari kimia yang memiliki karakter gampang meletus).

Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)

Bahaya kesehatan kerja ialah semua tipe bahaya yang memberikan imbas jelek pada kesehatan seorang dan mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan atau penyakit karena kerja.


Adapun beberapa hal yang terhitung dalam bahaya kesehatan kerja tak terbatas pada cakupan fisik, tapi juga keadaan mental seorang sebagai berikut.


Bahaya fisik (bahaya yang diakibatkan dari keributan, radiasi, penerangan, cuaca, atau getaran pada tempat kerja).

Bahaya kimia (bahaya yang diakibatkan dari beberapa bahan kimia seperti aerosol, insektisida, dan lain-lain).

Bahaya biologi (bahaya yang diakibatkan dari beberapa hal berkaitan makhluk hidup (khususnya bakteri) di lingkungan kerja seperti jamur, bakteri, dan virus).

Bahaya psikologi (bahaya yang diakibatkan dari beban kerja yang terlalu berat, jalinan dan keadaan kerja yang tidak nyaman, dan lain-lain).

Bahaya ergonomi (bahaya yang diakibatkan dari pergerakan berkali-kali, seperti bentuk statis, manual handling, dan lain-lain).

Tipe Bahaya K3 Menurut Organisasi Internasional

Tipe bahaya K3 dapat berpatok pada rekomendasi yang ditetapkan oleh beragam organisasi internasional K3 seperti Occupational Safety and Health Administration (OSHA), International Labour Organization (ILO), dan Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS).


Bahaya K3 Menurut OSHA

Beberapa type bahaya K3 yang disebutkan OSHA dalam publisitas dengan judul Job Hazard Analysis ialah seperti berikut.


Bahaya kimia beracun.

Bahaya gampang terbakar.

Bahaya korosif.

Bahaya listrik statis.

Bahaya gampang meletus karena reaksi kimia dan penekanan berlebihan.

Bahaya tersengat listrik.

Bahaya terbakar karena listrik.

Bahaya ergonomi berbentuk cidera dan kekeliruan manusia.

Bahaya keributan.

Bahaya robohan galian.

Bahaya jatuh (terhitung tergelincir dan terganjal).

Bahaya radiasi pengion dan bukan pengion.

Bahaya menubruk benda.

Bahaya ditubruk benda.

Bahaya cuaca (salju, hujan, angin, es).

Bahaya kekerasan pada tempat kerja.

Bahaya K3 Menurut ILO

Beberapa type bahaya K3 yang disebutkan ILO dalam Ensiklopedi Keselamatan dan Kesehatan Kerja diantaranya seperti berikut.


Bahaya biologi.

Bahaya kekerasan dan penampilan visual alat electronic.

Bahaya penekanan (peningkatan dan pengurangan).

Bahaya listrik.

Bahaya api.

Bahaya keributan.

Bahaya kualitas udara dalam ruang.

Bahaya pengaturan lingkungan dalam ruang.

Bahaya getaran.

Bahaya radiasi pengion dan bukan pengion.

Bahaya K3 Menurut CCOHS

Beberapa type bahaya K3 menurut CCOHS diantaranya seperti berikut.


Bahaya kimia.

Bahaya ergonomi (manual handling, penerangan, status duduk-berdiri, tergelincir, jatuh, penataan kantor, shift kerja, dan sebagainya).

Bahaya kesehatan (biologi, penyakit, pandemi).

Bahaya fisik (kualitas udara ruang, jamur, keributan, radiasi, suhu).

Bahaya psikososial (stress, bullying, kekerasan).

Bahaya keselamatan (listrik, tangga, mesin, perkakas kerja, dan sebagainya).

Bahaya tempat kerja (bekerja sendirian, ruangan terbatas, sirkulasi, dan cuaca).

Ada beberapa tipe bahaya K3 yang memungkinkan terjadi dalam suatu lingkungan kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus lakukan pengaturan K3 untuk meminimalisir resiko berlangsungnya bahaya kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar